(Konseling Lintas Budaya: Jazila Adelina Lubis, Kiki Khairuni, Siti Halimah)
Latar Belakang
Bhineka tunggal Ika itu yang terucap dari seluruh Rakyat Indonesia karena keragaman Sosial, Budaya, Politik, dan kemampuan Ekonomi adalah suatu realita masyarakat dan bangsa indonesia. Keragaman tersebut berpengaruh langsung terhadap kemampuan pelayanan konseling.Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang terjadi dalam hubungan antara konselor dan klien. Dengan tujuan mengatasi masalah klien dengan cara membelajarkan dan memberdayakan klien. Untuk memperoleh pemahaman dan pencapain tujuan dalam konseling, faktor utama yang mempengaruhi yaitu bahasa merupakan alat yang sangat penting. Bila terjadi kesulitan dalam mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan dirasakan oleh klien, dan kesulitan menangkap makna ungkapan pikiran dan perasaan klien oleh konselor, maka akan terjadi hambatan dalam proses konseling.
Proses konseling memperhatikan, menghargai, dan menghormati unsur-unsur kebudayaan tersebut. Pengentasan masalah individu sangat mungkin dikaitkan dengan budaya yang mempengaruhi individu. Pelayanan konseling menyadarkan klien yang terlibat dengan budaya tertentu; menyadarkan bahwa permasalahan yang timbul, dialami bersangkut paut dengan unsur budaya tertentu, dan pada akhirnya pengentasan masalah individu tersebut perlu dikaitkan dengan unsur budaya yang bersangkutan.
Konselor perlu menyadari akan nilai-nilai yang berlaku secara umum. Kesadaran akan nilai-nilai yang berlaku bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya akan membuat konselor mempunyai pandangan yang sama tentang sesuatu hal. Persamaan pandangan atau persepsi ini merupakan langkah awal bagi konselor untuk melaksanakan konseling.
Rumusan Masalah
1. Apa Latar Belakang Konseling Lintas Budaya?
2. Apa Pengertian Konseling Lintas Budaya?
3. Apa Tujuan Dan Fungsi Konseling Lintas Budaya?
4. Bagaimana Unsur-Unsur Konseling Lintas Budaya?
5. Apa saja Pendekatan-Pendekatan Konseling Lintas Budaya?
6. Apa saja Model Konseling LintasBudaya?
7. Bagaimana Hambatan Dalam Konseling Lintas Budaya?
Daftar Pustaka
Arredondo, P., Psalti, A., & Cella, K. (1993). “The Woman Factor in Multicultural Counseling.”Counseling and Human Development, 25, (8), 1-8.
Buchori, M. (1987). Mendidik Masyarakat Menyongsong Fase Lepas-Landas dan Masa Depan Bangsa, (Makalah Seminar Nasional). Bandung: IKIP.
Carter, R. T. (1991). “Cultural Values: A Review of Empirical Research and Implications for Counseling.” Journal of Counseling and Development, 70, (1), 164-173.
Fukuyama, M. A. (1990). “Taking a Universal Approach to Multicultural Counseling.” Counselor Education and Supervision, 30, 6-17.
Furqon, dkk. (2000). Studi Tentang Pelaksanaan Program Pembauran di Bidang Pendidikan.Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
L. S. Hansen, 1997,Integrative Life Planning; Critical Tasks for Career Development and Changing Life Patterns. San Francisco, Jossey-Bass Publishers.
N.A. Anak Agung, 2013, Konseling Lintas Budaya, Yogyakarta, Graha ilmu.
Palmer, Stephen & Laungani, Pittu. (2008). Counseling in a Multicultural Society. London : Sage Publisher.
Qamarulhadi, S. (1986). Membangun Insan Seutuhnya. Bandung: Alma’arif.
Rahardjo, M. D. (Ed.) (1987). Insan Kamil; Konsepsi Manusia Menurut Islam. Jakarta: Pustaka Grafitipress.
Supriadi, D. (2001). Konseling Lintas-Budaya: Isu-isu dan Relevansinya di Indonesia. (Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Supriatna, M. (2003). Strategi Bimbingan dan Konseling Berwawasan Kebangsaan Untuk Mengembangkan Sumberdaya Manusia Bermutu Dalam Masyarakat Yang Majemuk. (Kertas Kerja). Bandung: Konvensi Nasional XIII Bimbingan dan Konseling, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia.
Supriatna, M. & Nurihsan, J. (Eds). (2005). Pendidikan dan Konseling di Era Global; Dalam Perspektif Prof. Dr. M. Djawad Dahlan. Bandung: rizqi press.
Supriadi Dedi, 2001, Konseling Lintas Budaya Isu-Isu Dan Relevansinya Di Indonesia, Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia.
Supriana Mamat, 2011, Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
EmoticonEmoticon