Makalah PGMI 5: Landasan BK - Sosiologis dan Religius

(Landasan BK - Sosiologis dan Religius: Annisa Aulia Hutasuhut, Shinta Apriani, Siti Qomariah Dalimunte)

Latar Belakang

Manusia adalah makhluk hidup yang diberikan berbagai potensi oleh Allah SWT, setidaknya manusia diberikan panca indera dalam hidupnya. Namun tentu saja potensi yang dimilikinya harus digunakan semaksimal mungkin sebagai bekal dalam menjalani hidupnya. Untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki oleh kita sebagai manusia, tentunya harus ada sesuatu yang mengarahkan dan membimbingnya, supaya berjalan dan terarah sesuai dengan apa yang diharapkan.

Mengingat begitu besar dan berharganya potensi yang dimiliki manusia, maka manusia harus dibekali dengan pendidikan yang cukup sejak dini. Di lain pihak manusia juga memiliki kemampuan dan diberikan akal pikiran yang berbeda dengan makhluk yang lain. Sedangkan pendidikan itu adalah usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan manusia agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya.

Secara sosiologi, pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi ke generasi, agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap terpelihara. Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsur sosial budaya. Dengan mengetahui begitu pesatnya arus perkembangan dunia diharapkan dunia pendidikan dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak yang berlandaskan sosiologi.

Kemudian manusia memiliki kedudukan yang sangat mulia dan tinggi dalam agama Islam. Dengan keistimewaan dan kemuliaan yang dianugerahkan kepada manusia semenjak lahir (fitrah), manusia diberi amanah oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Namun fitrah yang telah dibawanya tersebut akan terhenti manakala tidak dibarengi bimbingan dan pengajaran. Dengan perjalanan perkembangan fitrah manusia, akan menghadapi berbagai permasalahan. Dengan pendekatan agama, konselor akan dapat mengatasi masalah yang dihadapi klien. Agama mengatur segala aspek kehidupan manusia untuk mewujudkan ketenteraman, dan kedamaian batin manusia (Sutima, 2013: 162-163). Agama yang pada akhirnya menjaga fitrah yang dibawa manusia sejak lahir agar tetap terjaga sesuai fitrah aslinya.

Menurut Zakiyah Daradjat, satu diantara peran agama adalah sebagai terapi (penyembuhan) bagi gangguan kejiwaan. Manakala pemeluk agama mampu mengamalkan agama dalam kehidupan sehari-hari maka akan dapat membentenginya dari kejahatan gangguan kejiwaan dan sekaligus mengembalikan kesehatan jiwa bagi yang merasakan kegelisahan. Karenanya, semakin dekat seorang hamba dengan tuhannya, semakin memperkuat ibadahnya maka akan semakin tenteram pula jiwanya, serta semakin mampu menghadapi kesukaran dan permasalahan dalam hidup. Dan sebaliknya. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa agama mampu memberikan ketenteraman jiwa bagi pemeluknya yang mengamalkan agamanya (Yusuf Dan A. Juntika Nursihan, 2009: 139).

Setiap landasan memiliki peran yang sama pentingnya dalam proses bimbingan dan konseling. Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa klien atau siswa melakukan tindakan kenakalan karena kurangnya keilmuan agama yang mana didalamnya ada landasan moral, sehingga petugas bimbingan konseling haruslah mengerti dan faham bagaimana penyampaian norma-norma agama kepada klien dan bagaimana membimbing klien kepada penyelesaian berdasarkan agama atau landasan religius. Tidak hanya itu dalam mencari problem klien hendaknya pembimbing atau konselor melihat dan menelaah tindakan sosial yang menjelma dalam realitas sosial klien sebagaimana sosiologis sebagai landasan bimbingan konseling.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Bimbingan dan Konseling Islam itu?

2. Apa yang dimaksud dengan landasan sosiologis dan bagaimana implementasi serta aplikasi landasan sosiologis terhadap bimbingan dan konseling ?

3. Apa yang dimaksud dengan landasan religius/agama dan apa peranan landasan religius dalam pelaksanaan bimbingan konseling?

Daftar Pustaka

Anwar Sutoyo. 2007.  Bimbingan dan Konseling Islami. Semarang: CV Cipta Prima Nusantara

Arifin, H.M., Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1997.

Mubarak, Ahmad dan  Al Irsyad Al Nafsy. 2001. Konseling Agama Teori dan Kasus. Jakarta: Bina Rena Pariwarna, 2000.Aunur Rahim Faqih. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.

Mujib, Abdu. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Natawidjaya. R. Sukmadinata,.N.S.  Ibrahim. Djohar. A.  2007.    Ilmu  Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Ramayulis dan Mulyadi. 2016. Bimbingan dan Konseling Islam di Madrasah dan Sekolah. Jakarta: Kalam Mulia.

Ruswandi, Uus & Hermawan Heris, A. 2008. Nurhamzah. Landasan Pendidikan. Bandung: CV. Insan Mandiri.

Sukardjo, M. & Komarudin, Ukim. 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Sutikno Sobry. M. 2008. Landasan Pendidikan. Bandung: Prospect.

Tirtarahardja, U. & Sula, S. L. L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Yusuf, Syamsul dan Nurishan, A. Juntika. Landasan Bimbingan dan Konseling.Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Unduh makalah pada tautan berikut:

Download PDF

Previous
Next Post »