(Konseling di Sekolah - MI/SD, MTs/SMP: Ersi Mutia Sari, Fhadila Yunita, M. Akbar Al Reza)
Latar Belakang
Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling telah dipetakan sejak kurikulum 1975, yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 96). Kemudian dinyatakan sebagai bagian dari kurikulum dalam Permen Diknas No. 22/2006 tentang Standar Isi yang menyebutkan konselor atau guru bimbingan dan konseling memfasilitasi kegiatan pengembangan diri siswa melalui kegiatan konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir.
Oleh karena itu, eksistensi layanan bimbingan dan konseling tidak cukup hanya dengan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam belajarnya. Lebih jauh dari itu, layanan bimbingan dan konseling juga harus menjadi ujung tombak tercapainya keberhasilan tujuan pendidikan baik secara nasional maupun yang lebih khusus dirumuskan oleh sekolah.
Berdasarkan urgensi keberadaan layanan bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari pendidikan, maka penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah juga memerlukan sistem yang teratur, terarah, dan terinci mulai dari rancangannya, pelaksanaannya hingga proses evaluasi hasilnya. Karena program bimbingan dan konseling tidak hanya memberikan pengaruh terhadap keberhasilan perkembangan siswa secara psikologis. Lebih jauh dari itu, program bimbingan dan konseling menjadi penentu keberhasilan pendidikan bagi siswa.
Dengan demikian, keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah harus terprogram, terstruktur dan dikelola dengan baik. Sebagaimana yang dikemukakan Tresna (2011: 12), program bimbingan dan konseling merupakan bagian yang cukup mendasar dalam menunjang keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini karena program bimbingan dan konseling merupakan suatu keputusan awal dan menentukan yang harus diambil oleh pemegang kebijakan pendidikan di sekolah bagi terwujudnya kegiatan bimbingan dan konseling sekolah yang baik dan memberikan manfaat bagi semua siswa.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat atau Konsep Bimbingan Konseling MI/SD,MTs/SMP?
2. Bagaimana Tujuan Bimbingan Konseling MI/SD,MTs/SMP?
3. Bagaimana Karakteristik Bimbingan Konseling MI/SD, MTs/SMP?
4. Bagaimana Jenis Layanan Bimbingan Konseling MI/SD, MTs/SMP?
5. Bagaimana Fungsi dan Peran Guru Pembimbing baik MI/SD,MTs/SMP?
Daftar Pustaka
Maliki, M. (2015). BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR [suatu Pendekatan Imajinatif]. Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 4(2), 1-14.
Mz, I. (2020). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiah.
Jarkawi. Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah SMP 25 Banjarmasin. Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 1 No. 1. 2015.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat JendralGuru dan Tenaga Kependidikan. Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2016.
Sutirna, Bimbingan dan Konseling (Yogyakarta: ANDI OFFSET) 2013.
Ngalimun, Bimbingan Konseling di SD/MI Suatu Pendekatan Proses, ( Banjarmasin: CV ASWAJA PERSIDO), 2014.
EmoticonEmoticon