Kata penelitian sering kali kita dengar bukan hanya dikalangan para akademisi namun pula dikalangan pendidik dan peneliti. Jika mendengar kata penelitian maka yang bisa dirasakan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Secara ilmiah bahwa penelitian merupakan suatu upaya untuk mencari jawaban berdasarkan masalah yang dihadapi secara cermat, terukur dan terarah (Rayanto dan Sugianti, 2020:18).
Metode Research & Development merupakan metode penelitian yang menghasilkan produk (dapat berupa model atau modul atau yang lainnya), dan terdapat efektifitas dari sebuah produk tersebut (Saputro, 2017:7). Sa’adah dan Wahyu (2020:39) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan strategi penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik dalam pendidikan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu langkah untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
A. Pengertian R&D (Research and Development)
Sa’adah dan Wahyu (2020:11) menjelaskan bahwa dari segi bahasa “penelitian” berasal dari hahasa Inggris, yakni research yang memiliki asal kata re berarti kembali dan search berarti mencari.jadi, dapat didefenisikan penelitian merupakan proses menyelidiki suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan dengan fakta-fakta atau prinsip-prinsip secara sistematis dan kehati-hatian. Penelitian atau research meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah.
Development dari segi etimologi berasal dari bahasa Inggris yang merupakan kata benda (noun) dari kata kerja (verb) develop yang artinya pengembangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan berasal dari kata kembang yang berarti menjadi tambah sempurna (tentang pribadi, pikiran, pengetahuan dan sebagainya). Pengembangan berarti proses, cara, dan perbuatan. Jadi penelitian pengembangan adalah proses menyelidiki suatu bidang ilmu pngetahuan yang dijalankan dengan fakta-fakta atau prinsip-prinsip secara sistematis dan kehati-hatian yang dikembangkan tahap demi tahap hingga sempurna.
Secara istilah, Sa’adah dan Wahyu (2020:14) menyimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah cara atau metode yang digunakan dalam suatu kajian sistematik untuk mengembangkan dan memvalidasi produk yang digunakan dalam bidang keilmuan. Produk yang dikembangkan atau dihasilkan diantaranya berupa bahan pelatihan untuk guru, materi ajar, media pembelajaran, soal-soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran. Dengan demikian, penelitian pengembangan adalah metode, langkah-langkah atau proses pengkajian sistematik dan objektif untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang bersifat bertahap guna menguji keefektifannya yang disesuaikan dengan koridor keilmiahan.
Saputro, (2017:8) menyimpulkan Research & Development (R&D) adalah metode penelitian yang menghasikan sebuah produk dalam bidang keahlian tertentu, yang diikuti produk sampingan tertentu serta memiliki efektifitas dari sebuah produk tersebut. Produk yang dimaksud dapat secara kongkret seperti tabel berikut:
Tabel 2.5 produk metode research & development (R&D)
No |
Bidang Research |
Contoh Produk |
1 |
Manajemen Pendidikan |
Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu |
2 |
Pendidikan IPA |
Buku Materi IPA Terpadu |
3 |
Komputer |
Software |
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian R&D (Research and Development) adalah suatu kajian ilmiah dalam menghasilkan sebuah produk atau menyempurnakan sebuah produk yang telah ada pada bidang keahlian tertentu.
B. Ciri-Ciri R&D (Research and Development)
Borg and Gall dalam kutipan Sa’adah dan Wahyu (2020:23-24) menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian pengembangan, yaitu:
1. Studying research findings perninent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan. Hal ini memberikan perspektif bahwa dalam penelitian dan pengembangan diawali dengan penemuan awal. Seorang peneliti harus menentukan apa temuan awal yang akan diteliti. Kemudian, ia pun harus menemukan produk apa yang akan diteliti serta mempertimbangkan apakah produk dapat bermanfaat atau tidak. Jika produk temuan tidak memiliki sisi kebermanfaatan, maka tidak perlu dilanjutkan.
2. Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian. Jadi temuan awal dalam penelitian R&D bukan hanya untuk menemukan produk baru, namun juga produk yang sudah ada kemudian disempurnakan melalui pengembangan. Pengembangan dapat dilakukan apabila tingkat keefektifan, sisi kebermanfaatan, dan tingkat efesiensi kurang maksimal terhadap produk temuan awal. Pengembangan dilakukan agar temuan awal yang dihasilkan mengalami penyempurnaan sehingga produk yang dihasilkan akan lebih efektif, bermanfaat, dan efisien dalam penggunaannya.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam setting atau situasi nyata di mana produk akan digunakan. Setelah produk ditemukan atau dikembangkan, maka produk diuji lapangan. Produk diobservasi dan di survei apakah yang ditemukan dan dikembangkan diminati oleh konsumen atau tidak. Jika diminati, apakah produk sudah efektif dan bermanfaat untuk konsumen. Apabila jawabannya ya, maka produk layak digunakan masyarakat dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
4. Revising it to corerct the deficiencies found in the field-testing stage
Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap uji lapangan. Jadi setelah diujikan dilapangan, seorang peneliti harus memiliki kepekaan terhadap hal-hal atau faktor-faktor apa saja yang berkaitan dengan kelemahan produk. Faktor tersebut perlu diperhatikan bukan hanya pada pengguna, tetapi yang berkaitan dengan lingkungan. Sikap teliti, cermat dan tanggap sangat diperlukan dalam meneliti.
Keempat ciri utama R&D tersebut memberikan gambaran bahwa ciri utamanya adalah adanya langkah-langkah penelitian awal terkait dengan produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut produk pendidikan dirancang dan dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki atau direvisi.
C. Karakteristik R&D (Research and Development)
Santyasa dalam kutipan Sa’adah dan Wahyu (2020: 225) menjelaskan penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas pembela-jaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerangan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggungjawaban dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan, dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk dan validasi melalui uji ahli dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan seyogyanya dideskripsikan secara jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
D. Problematika R&D (Research and Development)
Saputro, (2017:13) menyebutkan bawa penelitian metode Research & Development sangat sesuai dilakukan bagi penyusun tesis dan disertasi. Hal tersebut dikarenakan penelitian metode Research & Development ini menghasilkan something new. Berbagai kendala penelitian dengan metode Research & Development yang kerap dialami oleh peneliti adalah:
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memenuhi prosedur metode Research & Development.
2. Membutuhkan dana yang lebih dalam tahapan metode Research & Development.
3. Kesulitan menghadirkan Pakar/Ahli dan Praktisi yang sesuai dengan bidang ilmu.
4. Produk research melalui berbagai uji coba.
E. Langkah-Langkah R&D (Research and Development)
Langkah-langkah yang berkaitan dengan R&D dalam bidang pendidikan telah didesain para ahli dalam bidang penelitian dan pengembangan. Mulai dari langkah-langkah R&D menurut Borg and Gall, Thiagarajan, Robert Maribe Branch, dan Richey and Klein. Sa’adah dan Wahyu (2020:57-68) telah menjabarkan langkah-langkah tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Langkah-langkah R&D Borg and Gall
a. Research and information collecting
Langkah pertama menurut Borg and Gall mencakup analisa kebutuhan, penelitian pustaka, penelitian skala kecil, dan standar laporan yang diperlukan. Maka, untuk melakukan analisa kebutuhan terdapat beberapa kriteria yang berhubungan dengan pentingnya pengembangan produk, ketersediaan sumber daya yang kompeten, dan ketersediaan waktu. Studi literatur dalam metode R&D diperlukan untuk pengenalan sementara terhadap produk yang akan dikembangkan dengan mengumpulkan temuan dan informasi lain yang berkaitan dengan pengembangan produk. Dalam penelitian skala kecil perlu dijalankan agar peneliti mengetahui beberapa hal penting, tentang produk yang akan dikembangkan sebelum mempersiapkan laporan yang diperlukan atau yang terbaru.
b. Planning
Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana penelitian yang meliputi kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan dalam melaksanakan penelitian. Kegiatan perencanaan meliputi mendefenisikan keterampilan, merumuskan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan uji coba kelayakan.
c. Develop Preliminary form a product
Setelah peneliti membuat perencanaan penelitian, maka kegiatan selanjutnya ialah pengembangan produk awal meliputi penyiapan materi, penyusunan buku pegangan hingga instrumen evluasi. Dapat dikatakan pula dalam ketiga liputan pengembangan awal produk, peneliti menentukan desain produk, sarana prasarana, tahap-tahap pelaksanaan pengujian desain dilapangan dan deskripsi tugas dari pihak-pihak yang ikut serta dalam penelitian.
d. Preliminary field testing
Pengujian lapangan awal dilakukan 1 hingga 3 sekolah, menggunakan 6 sampai dengan 12 subjek melalui proses wawancara, observasi, dan kuesioner hasil. Pengumpulan data melalui mekanisme tersebut dinamakan menganalisa.
e. Main product revision
Melakukan revisi utama terhadap produk didasarkan pada saran-saran saat uji coba.
f. Main field testing
Melakukan uji coba lapangan utama. Hasil dari pengumpulan data, selanjutnya dievaluasi.
g. Operational product revision
Melakukan revisi terhadap produk yang siap dioperasionalkan berdasarkan saran-saran dari uji coba. Langkah revisi produk ini merupakan penyempurnaan atas hasil uji coba di lapangan berdasarkan masukan dan hasil uji cob adi lapangan utama sehingga perbaikan yang baru menjadi lebih luas. Penyempurnaan produk dari hsil uji coba lapangan yang lebih luas akan membuat produk yang dikembangkan menjadi lebih matang, karena pada tahap uji coba sebelumnya telah dilaksanakan dengan adanya kontrol kelompok.
h. Operational field testing
Uji coba lapangan secara luas, lebih baik dilakukan dengan skala besar yang meliputi uji efektifitas dan adaptabilitas desain produk yang melibarkan para calon pemakai produk.
i. Final product revision
Langkah revisi final merupakan penyempurnaan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akurat dari produk sebelumnya sehingga pada tahap revisi final telah diperoleh produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan.
j. Dissemination and implementation
Membuat laporan mengenai produk pada pertemuan profesional dan di dalam jurnal. Bekerja sama dengan penerbit untuk melakukan distribusi secara komersial, memonitor produk yang telah didistribusikan guna membantu kendali mutu.
2. Langkah-langkah R&D Thiagarajan
Thiagajaran mengemukakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang disingkatkan menjadi empat, yang pertama: define yang berisikan kegiatan untuk menetapkan produk apa yang ingin dikembangkan, beserta spesifikasinya. Yang kedua, design yaitu perancangan yang berisi membuat rancangan terhadap produk yang telah ditetapkan. Ketiga, development yaitu berisi kegiatan membuat rancangan menjadi produk sesuai dengan menguji validitas produk secara berulang-ulang sampai dihasilkan produk, dan keempat yaitu diseminasi yaitu berisi kegiatan menyebarluaskan produk yang telah teruji untuk dimanfaatkan orang lain.
3. Langkah-langkah R&D Robert Maribe Branch
Robert Maribe Branch mengembangkan desain pembelajaran dengan pendekatan ADDIE, yang merupakan perpanjangan dari Analysis, Design, Development, implementation dan evaluation. Analysis berkaitan dengan kegiatan analysis terhadap situasi kerja dan lingkungan sehingga dapat ditemukan produk apa yang dikembangkan. Design merupakan kegiatan perancangan produk sesuai dengan kebutuhan. Development adalah kegiatan pembuatan produk dan pengujian produk. Implementation adalah kegiatan menggunakan produk, dan Evaluation adalah menilai apakah setiap langkah kegiatan dan produk yang telah dibuat sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum.
4. Langkah-langkah R&D Richey and Klein
Richey and Klein dalam penelitian ini fokus dari perancangan dan penelitian pengembangan bersifat analisis dari awal sampai akhir, yang meliputi perancangan produksi dan evaluasi. Yang mana perancangan berarti kegiatan membuat rencana produk yang akan dibuat untuk tujun tertentu, perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan yang dilakukan melalui penelitian dan studi literature. Memproduksi yaitu membuat produk berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Evaluasi merupakan kegiatan menguji, menilai seberapa tinggi produk dan memenuhui spesifikasi yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Rayanto, Yudi Hari dan Sugianti. Penelitian Pengembangan Model Addie dan R2D2: Teori dan Praktek. Pasuruan: Lembaga Academic & Research Institute. 2020.
Sa’adah, Risa Nur dan Wahyu. Metode Penelitian R&D (Research and Development) Kajian Teoretis dan Aplikatif. Malang: Literasi Nusantara. 2020.
Saputro, Budiyono. Manajemen Penelitian Pengembangan (Research & Development) Bagi Penyusun Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. 2017.
EmoticonEmoticon