Alquran yang diturunkan secara berangsur-angsur tentulah menunjukan tingkat kearifan atau kebijaksanaan Tuhan, sekaligus membuktikan kalau penurunan wahyu secara total pada satu waktu adalah mustahil, karena disebabkan bertentangan dengan fitrahnya manusia sebagai makhluk yang daif (lemah). Terdapat hikmah besar diturunkannya Alquran dari waktu ke waktu, tema per tema, adalah dengan di samping mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki manusia terbatas dalam mencerna kandungan ayat-Nya, juga dimaksudkan agar selaras atau sejalan dengan kebutuhan secara objektif yang dibutuhkan manusia (Umar Shihab, 2005:22).
Berkaitan dengan latar belakang turunnya Alquran, diturunkan ayat-ayat Alquran itu dengan dua cara. Pertama, ayat-ayat diturunkan oleh Allah begitu saja tanpa adanya suatu sebab atau peristiwa tertentu yang melatar belakangi turunnya ayat. Kedua, ayat-ayat turun karena dilatar belakangi oleh suatu peristiwa tertentu sehingga disebabkannya ayat-ayat tersebut turun (Muhammad bin Abu Sahbah, 1992:122).
Alquran diturunkan sebagai pemberi petunjuk bagi manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan ditegakkan asas kehidupan yang berdasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Begitu juga sebagai pemberitahu hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sedang berlangsung saat ini serta berita-berita yang akan datang. Alquran diturunkan sebagian besar pada mulanya untuk tujuan umum ini, akan tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan begitu banyak peristiwa sejarah, bahkan terkadang di antara mereka terjadi peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum dari Allah atau masih kabur bagi mereka. Lalu kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mencari tahu hukum Islam mengenai hal tersebut. Maka kemudian Alquran pun diturunkan untuk peristiwa khusus tadi atau untuk pertanyaan yang muncul tersebut. Hal seperti itulah yang dinamakan asbab al-nuzul (Manna Khalil al-Qattan, 2007:106).
Banyak berbagai alat bantu yang dapat digunakan untuk memahami ayat atau pun rangkaian ayat dalam Alquran. misalnya dengan menggunakan ‘Ilm I‘rab Al-Qur’an, ‘Ilm Garib Al-Qur’an, ‘Ilm Awqat al-Nuzul, ‘Ilm Asbab al-Nuzul, dan sebagainya. ‘Ilm Asbab al-Nuzul adalah beberapa cara di antara metode yang amat penting dalam memahami Alquran dan penafsirannya. Seperti yang sudah ditetapkan oleh para ulama, bahwa Alquran itu diturunkan dengan dua bagian. Satu bagian secara langsung diturunkan, pada bagian ini merupakan mayoritas Alquran. Kemudian bagian kedua diturunkan atas dasar setelah adanya suatu kejadian atau permintaan yang turut mengiringi selama turunnya wahyu, yaitu tiga belas tahun lamanya. Pada bagian kedua inilah yang akan kita bahas berdasarkan sebab turunnya. karena mengetahui sebab turunnya Alquran dan seluk-beluk yang melingkupi nash, akan membantu memberi pemahaman dan apa yang akan dikehendaki dari nash itu (Yusuf al-Qardawi. 2000:267).
Para penyelidik ilmu-ilmu Alquran menaruh perhatian yang sangat besar terhadap pengetahuan asbab al-nuzul, ilmu ini sangat diperlukan sekali untuk menafsirkan Alquran, sehingga tidak sedikit pula pihak yang mengkhusukan diri dalam meneliti mengenai bidang ini. Yang terkenal diantaranya adalah Ali bin Madini yang merupakan guru dari Bukhari, kemudian al-Wahidi, al-Ja’bari, Ibn Hajar dan as-Suyuti (Manna’ Khalil al-Qattan, 1992:106).
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qattan, Manna Khalil. Studi Ilmu-ilmu Qur`an, terj. Mudzakir. Bogor: Liera AntarNusa. 2007.
Al-Qardawi, Yusuf. Bagaimana Berinterakasi dengan Al-Qur`an, terj. Kathur Suhardi. Jakarta: Pustaka al-Kausar. 2000.
Sahbah, Muhammad bin Abu. al-Madkhal Lidirāsat al-Qur'an al-Karīm. al-Qāhirah: Maktabah al-Sunnah. 1992.
Shihab, Umar. Kontekstualiatas Alquran: Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum dalam Alquran. Jakarta: Penamadani. 2005.
Artikel selanjutnya akan membahas studi Alquran asbab al-nuzul bagian 2, yaitu mengenai pengertian asbab al-nuzul..! dapat dilihat dengan mengunjungi tautan berikut:
https://rumahdesainedukasi.blogspot.com/2022/06/studi-alquran-asbab-al-nuzul-bagian-2.html
EmoticonEmoticon